Doa Adalah Obat dan Solusi dari Allah - Kajian Kitab Ad-Daa Wa Ad-Dawaa (Ustadz Mahfudz Umri, Lc.)

Beranda | Artikel

Doa Adalah Obat dan Solusi dari Allah - Kajian Kitab Ad-Daa Wa Ad-Dawaa (Ustadz Mahfudz Umri, Lc.)

Minggu, 21 Januari 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Mahfudz Umri

Do’a Adalah Obat dan Solusi dari Allah – Kajian Kitab Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’ adalah ceramah agama Islam oleh: Ustadz Mahfudz Umri, Lc yang merupakan bagian dari pembahasan Kitab Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’ karya Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.

Status program kajian kitab Ad-Daa` wa Ad-Dawaa`: Aktif إن شاء الله live setiap ahad sore Pukul 06:18 - 07:00 WIB dari Masjid Riyadhush Shalihin, Perumahan Mutiara Insani, Kelurahan Pedurenan, Mustika Jaya, Kota Bekasi.

Ringkasan Kajian Kitab Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’: Do’a Adalah Obat dan Solusi dari Allah

Allah subhanahu wa ta’ala selalu memberikan jalan keluar dari setiap masalah dan persoalan yang kita hadapi. Diantara solusi yang Allah berikan dengan berdo’a kepadaNya. Seperti yang telah kita bahas pada kajian sebelumnya, bahwa berdo’a adalah obat yang sangat besar manfaatnya bagi seorang muslim ketika menghadapi segala masalah atau persoalan.

Oleh karena itu ketika kita dilanda dengan kesulitan-kesulitan dan berbagai masalah, hendaknya kita tidak berputus-asa dan berkecil hati. Tidak ada satu orang pun yang mengalami kesulitan-kesulitan dan masalah. Selama kita masih hidup, akan selalu berhadapan dengan masalah. Bahkan fitnah, tidak akan berhenti kecuali manusia telah dimasukkan kedalam surga atau neraka. Allah subhanahu wa ta’ala.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ ﴿٣٥﴾

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai fitnah. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Fitnah tidak akan berhenti sampai orang masuk surga atau masuk neraka”. Namun yang perlu kita ingat bahwa upaya di dunia inilah yang sangat besar untuk bisa selamat dari fitnah. Sebab kalau sudah meninggal memang ada fitnah, tapi sudah tidak ada yang bisa menyelamatkannya. Seperti fitnah kubur, maka yang akan menentukannya adalah amalan ketika masih hidup. Tidak akan selamat dari fitnah kubur bagi mereka yang tidak punya amal. Meskipun masih ada harapan untuk mendapatkan do’a dari orang yang masih hidup. Tapi apakah semua orang akan mendo’akan. Bisa jadi ada orang-orang yang tidak mendo’akannya. Dan belum tentu do’anya tidak dikabulkan. Maka dari itu kita jangan mengandalkan amal ibadah orang lain. Hendaklah kita senantiasa mengamalkan dengan diri kita sendiri dengan terus memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Sebab kalau sudah meninggal, kita akan menyesal.